Capaian Pembelajaran Teknik Kendaraan Ringan – Menguasai kendaraan ringan bukan hanya soal mengemudi, tapi juga memahami setiap detail teknis yang membuat kendaraan berfungsi dengan baik. Di sini, kita akan membahas secara lengkap apa saja yang harus dikuasai oleh siswa pada akhir fase F dalam pendidikan kendaraan ringan. Mulai dari konversi energi hingga sistem pengaman elektronik, semuanya akan kita bahas satu per satu.
Berikut adalah capaian pembelajaran per elemen dari teknik kendaraan ringan di kelas XI dan XII Fase F.
1. Konversi Energi Kendaraan Ringan
Pertama-tama, mari kita bahas tentang konversi energi. Siswa harus mampu memahami bagaimana kendaraan ringan mengubah sumber energi menjadi tenaga yang dapat menggerakkan kendaraan. Ini bukan hal sepele, lho! Memahami jenis-jenis sumber energi seperti Gasoline, Diesel, Listrik, dan Hybrid adalah dasar yang penting. Siswa juga diajarkan untuk mengidentifikasi sumber energi yang tepat sesuai dengan jenis kendaraan. Jadi, jangan kaget kalau nantinya mereka lebih paham tentang jenis bahan bakar yang digunakan pada kendaraan tertentu.
2. Proses Pelayanan dan Manajemen Bengkel Kendaraan Ringan
Di fase ini, siswa tidak hanya belajar soal teknis kendaraan saja, tapi juga tentang proses pelayanan dan manajemen bengkel. Mereka dilatih untuk memahami alur kerja di bengkel, mulai dari penerimaan service, pelaksanaan service, hingga quality check. Di sini, setiap detil kecil penting, bahkan sampai tugas kerja Security dan Cleaning Service! Jangan lupakan juga, mereka diajarkan tentang pentingnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan mematuhi peraturan keselamatan kerja. Ini menunjukkan bahwa keamanan adalah prioritas utama di dunia otomotif.
3. Prosedur Penggunaan Kendaraan Ringan
Prosedur penggunaan kendaraan adalah bagian penting lainnya. Sebelum mengemudi, siswa dilatih untuk melakukan pengecekan kendaraan, baik sebelum maupun sesudah berkendara. Mereka juga harus bisa mengoperasikan kendaraan manual maupun otomatis dengan baik. Jadi, buat yang suka asal tancap gas, siap-siap deh diingatkan untuk lebih berhati-hati dan mematuhi prosedur yang benar.
4. Perawatan Berkala Kendaraan Ringan
Tidak bisa dipungkiri, perawatan berkala adalah kunci agar kendaraan tetap awet dan prima. Siswa akan mempelajari bagaimana melakukan perawatan berkala pada berbagai jarak tempuh, mulai dari 1000 KM, 10.000 KM, hingga 20.000 KM. Setiap langkah perawatan harus dilakukan sesuai dengan Prosedur Operasional Standar (POS) dan tentunya, jangan lupa menggunakan APD. Dengan begini, kendaraan akan selalu dalam kondisi optimal dan siap digunakan kapan saja.
5. Sistem Engine Kendaraan Ringan
Mesin adalah jantung dari setiap kendaraan, dan siswa diajarkan untuk merawat serta melakukan overhaul pada berbagai komponen mesin. Mereka harus paham cara membongkar, memeriksa, memperbaiki, dan memasang kembali komponen utama engine, sistem pelumasan, pendinginan, dan bahan bakar. Mulai dari Gasoline hingga Diesel, baik yang konvensional maupun elektronik, semua harus dikuasai. Bahkan, mereka juga mempelajari tentang Engine Management System (EMS) yang semakin canggih saat ini. Setiap pekerjaan tetap harus dilakukan dengan standar keamanan yang ketat, ya!
6. Sistem Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan
Selanjutnya, siswa juga harus menguasai sistem pemindah tenaga, yang memastikan kendaraan dapat bergerak dengan lancar. Mereka dilatih untuk melakukan perawatan dan overhaul pada sistem clutch, transmisi, poros propeller, hingga differential. Baik itu transmisi manual atau otomatis, semuanya harus dipelajari dengan seksama. Lagi-lagi, APD dan POS menjadi standar yang harus diikuti.
7. Sistem Sasis Kendaraan Ringan
Sasis adalah tulang punggung kendaraan, dan menjaga kondisinya adalah tugas yang tidak kalah penting. Siswa dilatih untuk melakukan perawatan dan overhaul pada sistem rem, sistem kemudi, dan suspensi. Baik itu sistem rem Anti-lock Brake System (ABS) atau Non ABS, semuanya harus dipahami. Mereka juga harus bisa melakukan spooring dan balancing roda agar kendaraan tetap stabil di jalan. Semua ini tentu saja dilakukan dengan mematuhi prosedur keselamatan yang ketat.
8. Elektrikal Kendaraan Ringan
Jangan anggap remeh sistem kelistrikan kendaraan, karena ini adalah salah satu aspek yang sangat krusial. Siswa harus bisa merawat baterai dan melakukan overhaul pada berbagai sistem kelistrikan, seperti sistem penerangan, wiper, power window, dan AC. Mereka juga diajarkan cara menangani sistem audio-video yang kini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kendaraan modern. Semua ini tentu saja harus dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan untuk menjaga keselamatan kerja.
9. Sistem Pengaman dan Sistem Kontrol Elektronik Kendaraan Ringan
Terakhir, tapi tidak kalah pentingnya, adalah memahami sistem pengaman dan kontrol elektronik kendaraan. Siswa harus mengenal teknologi canggih seperti Alarm, Keyless, Immobilizer, hingga Intelligent Automotive Safety System. Mereka juga harus paham cara kerja sensor, radar, dan kamera yang membantu pengemudi dalam berbagai situasi. Bahkan, mereka harus menguasai modul kontrol elektronik seperti Engine Control Module, Transmission Control Module, hingga ABS Control Module. Semua teknologi ini ada untuk memastikan bahwa kendaraan tidak hanya nyaman digunakan, tapi juga aman.
Di akhir fase F, siswa diharapkan telah memiliki pemahaman yang mendalam dan keterampilan praktis dalam merawat dan mengoperasikan kendaraan ringan. Dari konversi energi hingga sistem kontrol elektronik, semuanya telah dipelajari dengan detail. Yang terpenting, mereka juga memahami pentingnya mematuhi prosedur keselamatan kerja dan penggunaan APD dalam setiap langkah yang mereka ambil.
Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan ini, siswa siap menjadi tenaga ahli yang kompeten di dunia otomotif, siap untuk menghadapi tantangan dan menjaga kendaraan tetap dalam kondisi terbaik.
Sekian artikel tentang capaian pembelajaran teknik kendaraan ringan, semoga bisa bermanfaat dan memberikan informasi untuk bapak/ibu guru. Jangan lupa untuk membaca artikel lainnya di Lamnesia Media, Terima kasih 🙂