Lamnesia.com – Capex dan Opex merupakan istilah yang digunakan perusahaan besar dalam menyusun anggaran di awal tahun. Karna perusahan besar umumnya tidak mengeluarkan biaya sewaktu-waktu dalam setahun. Mereka punya tim yang menyusun planning untuk budget pada awal tahun. Perusahaan yang sudah stabil keuangannya bahkan membuat anggaran selama 10 tahun. Terkadang tiap awal tahun, mereka memodifikasinya jika perlu ada tambahan sesuatu.
Pengertian CapEx dan OpEx
CapEx (Capital Expenditur)
CapEx adalah jenis pengeluaran yang digunakan untuk pengadaan infrastruktur fisik. Biasanya nilainya semakin lama akan semakin menurun. Pada model CapEx, pengeluaran bersifat tetap dan mudah untuk diprediksi. Sehingga kita bisa menyesuaikan pada budget yang terbatas.
Contoh CapEx pada sebuah data center:
- Server
Meliputi pembelian server dan komponen-komponen yang ada di dalamnya. - Perangkat penyimpanan
Perangkat penyimpanan seperti Hard disk, SSD, dll. - Alat Jaringan
Alat-alat jaringan yang menghubungkan seluruh data center meliputi kabel, switch, router, access point, dsb. - Biaya backup dan arsip
Merupakan biaya yang digunakan untuk backup dan arsip data yang disimpan pada data center atau cloud. - Biaya pemulihan bencana dan keberlanjutan perusahaan
Biaya ini meliputi rancangan infrastruktur dari data center sehingga bisa bertahan dari kegagalan yang disebabkan oleh bencana atau ancaman lain. Contohnya seperti data center atau server cadangan. - Infrastruktur ata center
Biaya untuk perbaikan bangunan, ruangan, listrik, dll. - Tenaga teknis
Terdiri dari orang-orang yang memiliki kemampuan dan keahlian untuk instalasi sistem data center dan data recovery site.
Operational Expenditure (OpEx)
OpEx adalah jenis pengeluaran untuk layanan atau produk yang akan ditagih sesuai dengan yang digunakan. OpEx tak memiliki biaya muka seperti pada CapEx.
Sekian penjelasan singkat mengenai pengertian CepEx dan OpEx. Semoga dapat bermanfaat. Jangan lupa baca artikel kita yang lainnya ya 🙂